Selasa, 01 Desember 2015

Apabila kita sempatkan untuk  menelusuri keunikan riwayat perjalanan orang jawa hingga  sampai terbentuknya suatu profil manusia jawa  hingga sekarang melalui  pemahaman berbagai literatur,naskah,maupun piwulang (ajaran)  para leluhur di  tanah jawa ini ,nampaklah suatu kekhasan dari ciri manusia jawa yang sebenarnya mewarisi berbagai ajaran luhur, yaitu antara lain : gotong-royong, andap-asor,  tepa-slira (saling menghargai), berbudi bawaleksana (mengedepankan budi pekerti) dll.

Hal demikianlah bila kita tafsirkan  melalui  khasanah cerita cerita lama yang selalu mengiringi isian falsafah luhur pada cerita kehidupan orang jawa dulu yang cukup kaya akan ide ide mencari  kesempurnaan hidup

Disanapun nampak terungkap  ajaran tentang pandangan hidupnya yang mendalam,serba membumi, laku menyelaras,bertata krama,rendah hati , berbudi luhur ,  menyambung dengan alam, kaya akan falsafah -piwulang serta sabar narima ing pandum 

Konon juga  cukup bijak mengolah  nuansa batiniyahnya (rasa) dalam menyikapi kehendak jaman .

Barangkali, kesan demikianlah yang akan anda dapatkan,  apabila  mencoba  memetani dan memahami literatur yang dihasilkan melalui berbagai penelusuran naskah piwulang lama yang sempat diwariskan,namun seperti umumnya budaya daerah lain di Nusantara ini,apresiasi seni budaya diwilayahnya  terkadang kurang terminati lagi oleh warganya,barangkali memang semangat  kultur daerah hanya akan menjadi ciri menuju semangat warga dunia global kelak?

Tentunya dengan tanpa fanatisme sempit dan  mengkultuskan budaya  sendiri , apalagi meremehkan nilai kebudayaan yang lain serta menelaah keanekaragaman berbagai budaya suku bangsa Indonesia yang jumlahnya ratusan , kiranya ada anak suku bangsanya mau  peduli memahami  kebhinekaan budaya  sendiri  menuju terbentuknya Kebudayaan Nusional yang maju, namun tetap dipilari oleh semua kekuatan budaya lokal yang berkembang,bahkan jika mampu ikut  berperan mencerdasi ke era pengisian budaya dunia terbuka nanti

 


Monggo..., sami sami dudah dudah kabudayan jawi ..

 mbok menawi,  hing tembe mangke murakabi mring sesami...

hamemangun krienak tyasing sesama